Senin, 25 November 2013

WIR@ TRANS DOOR TO DOOR

RENTAL : GRANDMAX. TRUCK BOX. TRAILER. LOWBED. DOLI dll
MELAYANI : SUMATERA, JAWA, BALI, JABODETABEK
          Jl. Mede Rt.04 / 04 Petukangan Utara Pesanggrahan Jakarta Selatan
 Tlp. 085282251969 / 081218741981 E-mail. Prawira03@gmail.com
 No Rek : BANK BCA 4910-1659-39 a/n PRAWIRAHARJA
No Rek : BANK BCA 4910-1294-02 a/n Yuli kristiawan

Biografi sujiwo tejo

Biografi Sujiwo Tejo





Agus Hadi Sudjiwo (lahir di Jember, Jawa Timur, 31 Agustus 1962; umur 47 tahun) atau lebih dikenal dengan nama Sujiwo Tejo adalah seorang budayawan Indonesia. Ia adalah lulusan dari ITB. Sempat menjadi wartawan di harian Kompas selama 8 tahun lalu berubah arah menjadi seorang penulis, pelukis, pemusik dan dalang wayang. Selain itu ia juga sempat menjadi sutradara dan bermain dalam beberapa film seperti Janji Joni dan Detik Terakhir. Selain itu dia juga tampil dalam drama teatrikal KabaretJo yang berarti "Ketawa Bareng Tejo".
Dalam aksinya sebagai dalang, dia suka melanggar berbagai pakem seperti Rahwana dibuatnya jadi baik, Pandawa dibikinnya tidak selalu benar dan sebagainya. Ia seringkali menghindari pola hitam putih dalam pagelarannya.

Saat kuliah di jurusan Matematika dan jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung, hasrat berkesenian Sujiwo mulai berkembang. Saat itu Sujiwo Tejo menjadi penyiar radio kampus, main teater, dan mendirikan Ludruk ITB bersama budayawan Nirwan Dewanto. Sujiwo Tejo juga menjabat Kepala Bidang Pedalangan pada Persatuan Seni Tari dan Karawitan Jawa di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1981-1983 dan pernah membuat hymne jurusan Teknik Sipil ITB pada Orientasi Studi tahun 1983.
Sujiwo Tejo yang mendalang wayang kulit sejak anak-anak, mulai mencipta sendiri lakon-lakon wayang kulit sebagai awal profesinya di dunia wayang dengan judul Semar Mesem (1994). Ia juga menyelesaikan 13 episode wayang kulit Ramayana di Televisi Pendidikan Indonesia tahun 1996, disusul wayang acappella berjudul Shinta Obong dan lakon Bisma Gugur. Pergumulannya dengan komunitas Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI), memberinya peluang untuk mengembangkan dirinya secara total di bidang kesenian. Selain mengajar teater di EKI sejak 1997, Sujiwo Tejo juga memberikan workshop teater di berbagai daerah di Indonesia sejak 1998. Berlanjut pada tahun 1999, Tejo memprakarsai berdirinya Jaringan Dalang.

Tujuannya adalah untuk memberi nafas baru bagi tumbuhnya nilai-nilai wayang dalam kehidupan masyarakat masa kini. Bahkan pada tahun 2004, Sujiwo Tejo mendalang keliling Yunani.
Pada tahun 1998, Sujiwo Tejo mulai dikenal masyarakat sebagai penyanyi (selain sebagai dalang) berkat lagu-lagunya dalam album Pada Suatu Ketika. Video klip "Pada Suatu Ketika" meraih penghargaan video klip terbaik pada Grand Final Video Musik Indonesia 1999, dan video klip lainnya merupakan nominator video klip terbaik untuk Grand Final Video Musik Indonesia tahun 2000. Kemudian diikuti labum berikutnya yaitu Pada Sebuah Ranjang (1999), Syair Dunia Maya (2005), dan Yaiyo (2007).
Selain ndalang, Sujiwo Tejo juga aktif dalam menggelar atau turut serta dalam pertunjukan teater. Antara lain, membuat pertunjukan Laki-laki kolaborasi dengan koreografer Rusdy Rukmarata di Gedung Kesenian Jakarta dan Teater Utan Kayu, 1999. Sujiwo Tejo juga menjadi Sang Dalang dalam pementasan EKI Dancer Company yang bertajuk Lovers and Liars di Balai Sarbini, Sabtu dan Minggu, 27-28 Februari 2004.
Selain teater, Sujiwo Tejo juga bermain dan menjadi sutradara film. Debut filmnya adalah Telegram (2001) arahan Slamet Rahardjo dengan lawan main Ayu Azhari. Film ini bahkan meraih Best Actress untuk Ayu Azhari dalam Asia-Pacific Film Festival. Kemudian dilanjutkan Kafir (2002), Kanibal (2004) menjadi Dukun Kuntetdilaga, Janji Joni (2005), dan Kala (2007). Bersama Meriam Bellina, Sujiwo Tejo membintangi Gala Misteri SCTV yang berjudul Kafir-Tidak Diterima di Bumi (2004).
Sujiwo Tejo juga menggarap musik untuk pertunjukan musikal berjudul Battle of Love-when love turns sour, yang digelar 31 Mei sampai 2 Juni 2005 di Gedung Kesenian Jakarta. Hasil pertunjukan karya bersama Rusdy Rukmarata (sutradara & koreografer) dan Sujiwo Tejo (komposer musik) akan digunakan untuk membiayai program pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak putus sekolah yang dikelola oleh Yayasan Titian Penerus Bangsa.Sujiwo Tejo juga menyutradarai drama musikal yang berjudul 'Pangeran Katak dan Puteri Impian' yang digelar di Jakarta Convention Center tanggal 1 dan 2 Juli 2006.
Ref : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Sujiwo_Tejo

Jumat, 22 November 2013

hidup nggak kayak di TV

tak tau lagi apa yang harus aku perbuat lagi, aku muak dengan semua ini , apakah aku harus menuruti egoku , emosi sesaat, atau menuruti apa kata orang lain , tiap hari aku seperti  topeng , setiap hari menjalankan apa yang bukan menjadi jiwaku , apakah aku bertahan menjalankan semua ini dengan keadaan rapuh, semua yang kujalani menjadi terlihat membosankan , aku hanya bisa berharap semua itu dapat tewujud di esok hari ,dan bayangkan semua harapkanku terwujud di hari esok. dan cuma bisa membayangkan dihari esok keinginanku aku tercapai , tapi semua itu kan cuma mimpi , hidup di alam mimpi bagaikan bidadari tapi kan itu cuma mimpi, mampukan aku bertahan dari semua luka, hidup nggak kayak di TV banyak cinta dan harta semua jadi terasa indah, bangsaaaaaaaaaaat, kenapa aku gak bisa seperti mereka yang selalu dituruti apa yang mereka minta, kadang aku mencoba berontak , hidupku seperti mobil remote control yang bisa diarahkan/dimainin kapan aja, gua muak dengan semua ini. aku pengen berontak tapi aku tak cukup punya kuasa , nggak kayak mereka-mereka para koruptor anjing , fuck yeah buat mereka para bangsat , muak liat manipulasi setiap hari , emang "anjiiiing" para politik . semua tanpa terkecuali ,,
"mereka berfikir mereka yang paling benar  ,iblis bermuka dua bicara tentang surga" emang mereka siapa ??? mereka itu lebih hina dari pada anjing, !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!mereka pengecut bertopeng 



  the ebony

                                                                                                              







                                                                       
                                                                                        
 presiden negri dongeng

Rabu, 20 November 2013

liric coklat besok bubar

liric "coklat" 
oleh: besok bubar

Saat mereka tertawa penuh damai
Dan terbawa perasaan surga
Dengan khayal sebuah impian
Yang dianggapnya kan menjadi nyata

Saat mereka tertawa penuh damai
Coklat mengintai mencari mangsa
Lenyapkan impian dan khayalannya
Merampas tawa dan surga mereka

Hanya senang yang ingin mereka dapatkan
Mereka tau khayalan yang didapatkan
Coklat-coklat lenyapkan khayal mereka danSaat mereka tertawa penuh damai

Dan terbawa perasaan surga
Dengan khayal sebuah impian
Yang dianggapnya kan menjadi nyata

Saat mereka tertawa penuh damai
Coklat mengintai mencari mangsa
Lenyapkan impian dan khayalannya
Merampas tawa dan surga mereka

Hanya senang yang ingin mereka dapatkan
Mereka tau khayalan yang didapatkan
Coklat-coklat lenyapkan khayal mereka dan

wdcfawqafwef